Mengenai Saya

Foto saya
jika saya menilai diri saya sendiri maka sudut subjektif akan selalu menemani dengan setia maka alangkah lebih baiknya pembaca blog saya yang menilai tentang saya.

Jumat, 19 Agustus 2011

Napoleon Bonaparte dan perang koalisi

Perang koalisi “Napoleon si Jenius”

Perang Koalisi I (1792 – 1797)
Austria, Prusia, Inggris, Spanyol, Belanda, Sardinia melawan Perancis. Pada tahun 1793 Napoleon berhasil mengusir Inggris dan Spanyol dari Toulon hingga untuk pertama kalinya namanya dikenal oleh rakyat Perancis. Untuk menyelamatkan revolusi Perancis dari serangan dari luar maka diadakan ekspansi penyerangan keluar. Pada tahun 1796 Carnot, penyusun tentara revolusi merencanakan penyerangan ke Austria dari tiga jurusan: utara oleh jendral Jourdan lalu timur laut Jendral Moreau dan dari selatan Napoleon. Kedua jendral tersebut kalah dan hanya Napoleon saja yang berhasil menang secara gemilang. Napoleon dengan cepat bergerak menyebu Italia, menghancurkan Sardinia dan Austria (pertempuran Lodi, Arcola, Rivoli, Mantua) kemudian menuju Roma. Paus, raja Naples, Hertog Parma, dan Modena segera menyerah kepada Napoleon. Menyususl kemudain Austria menyerah di Mantua hingga terpaksa mengadakan perjanjian Campo Formio (1797). Seluruh Italia jatuh ketangan Napoleon, dan pihak koalisi I kalah, hanya Inggris yang tidak mau menyerah dari Perancis. Sejak saat itu Inggris menjadi penentang utama politik perancis yang dipimpin Napoleon Bonaparte.

Perang Koalisi II (1799 – 1802)
Napoleon yang mengetahui bahwa Inggris lemah jika menyerang Mesir, India dan Timur Tengah karena disanalah sumber kekayaan Inggris. Akhirnya Napoleon menyerang Mesir. Namun mendapat perlawanan sengit oleh Inggris. Ketika Napoleon terjepit di Mesir, meletuslah Perang Koalisi II. Austria, Rusia, Inggris, Turki lawan Perancis. Segera Austria dihancurkan (pertempuran di Marengo dan Hohenlinden 1800) Rusia, Turki, Inggris, kemudian memberhentikan perangnya dan terjadilah Perjanjian Amiens (1802) Napoleon menang besar, dan itulah yang menjadikannya menjadi konsul seumur hidup (saat itu konsul ada tiga, salah satunya Napoleon) kemudian pada tahun 1804 menjadi kaisar Perancis.

Perang Koalisi III (1805)
Austria, Rusia, Inggris, Swedia lawan Perancis. Napoleon memusatkan pasukannya di Bologna untuk menyebrang ke Inggris. Namun sebenarnya Napolen sedang mengadakan gerakan tipuan untuk menyerang Jerman. Tentara Austria di Ulm (30.000 orang) menyerah dan pertempuran tiga kaisar di Austerlitz (2 Desember 1805) Autria dan Rusia dihancurkan dengan gemilang oleh Napoleon. Terjadilah perjanjian Prezburg (1805) Sekali lagi Napoleon menguasai Eropa dan menacak-acak peta Eropa.

Perang Koalisi IV (1806 – 1807)
Prusia, Rusia, Inggris lawan Perancis. Dalam perang ini Prusialah yang dihantam abis-abisan dalam pertempuran di Jena dan Auerstadt (1806). Berlin diduduki Napoleon dan seluruh Prusia menyerah. Napoleon maju untuk menyerang Rusia dipertempuran di Friedland (1806) Napoleon menghancurkan Rusia. Terjadilah perjanjian Tilsit (1807). Hanya inggris yang masih melawan, maka digunakan politik Continental Stelsel (memblokade ekonomi Inggris dari Eropa)

Perang Koalisi V (1809)
Austria, Inggris, Spanyol, Portugal melawan Perancis. Austria yang telah memperbaharui angkatan perangnya mencoba kembali melawan Perancis. Napoleon menghancurkan dipertempuran Wagram (1809), Spanyol dihancurkan oleh Napoleon, Madrid kembali dikuasai. Lagi-lagi Inggris menjadi negara yang sangat gigih melawan Perancis. Inggris mengirim bala bantuan ke Spanyol. Namun pada akhirnya Inggris hanya melakukan perlawanan kecil-kecilan kepada Perancis. Napoleon sekali lagi mendapatkan kemenangan pada perang ini.

Perang Koalisi VI (1813 – 1814)
Rusia, Inggris, Swedia, Austria, Spanyol, Prusia, dan negara-negara Jerman melawan Perancis. Pada tahun 1812 Perancis menyerang Rusia, karena dianggap berdagang dengan Inggris, hal itu dianggap sebagai pelanggaran dari pemberlakuan Continental stelsel (Lihat perang koalisi IV) 600.000 pasukan dikerahkan untuk menyerang Rusia. Tentara Perancis mengusai Moskow dan mendudukinya. Tentara Rusia yang menyadari bahwa tidak mungkin memenangkan perang dengan strategi perang terbuka akhirnya membumihanguskan Moskow sebelum tentara Perancis menguasainya. Tentara Rusai mudur semakin kedalam. Disinilah titik balik dari kemenangan Napoleon terhenti. Napoleon meneukan Moskow telah bumi hangus, keadaan menjadi sulit ketika pasukan Rusia mundur, mengejar mereka tak mungkin karena akan semakin menjaduh dari pangkalan militer di Perancis sementara mempertahankan kota Moskow juga tidak mungkin karena tiada makanan dan perlindungan di situ. Akhirnya pasukan Perancis mundur. Selama dalam posisi mundur, pasukan Prancis selalu digangu oleh pasukan gerilia Rusia dan pasukan Kozak. Pasukan Napoleon dihantam kembali oleh situasi alam yang tidak mendukung, pasukan yang dipersiapkan pada musim panas tidak dilengkapi pakaian musim dingin, alam yang ganas di Rusia membuat pasukan Perancis banyak yang mati sekarat kedinginan.
Kabar kekalahan pasukan Napoleon di Rusia sampai di Eropa, maka dengan segera pasukan di Eropa menyerang Napoleon dan bersatu dengan Rusia. Terjadilah perang di Jerman, Napoleon yang telah kembali ke Perancis memimpin perang ini dan berhasil memenangkannya. Koalisi bimbang dan Austria menyatakan gencatan senjata, namun hal ini ditolak oleh Napoleon. Napoleon akhirnya dapat dikalahkan di leipiz (1813) oleh pertempuran bangsa-bangsa. Sebenarnya Napoleon bisa mempertahankan kekaisarannya jika menerima saran Austria, perdamaian adalah waktu untuk menyusun kekuatan kembali, namun satu kesalahan dapat membuat penyesalan seumur hidup dan kekalahan selamanya. Napoleon akhirnya menyerah dalam mempertahankan Perancis dari serangan koalisi. Pada tahun 1814 Napoleon turun tahta dan dibuang dipulau Elba.

Perang Kaolisi VII (1815)
Perancis mengalami keadaan yang kacau setelah perang koalisi, Kaisar Louis XVIII ternyata begitu lemah dan tidak mampu menguasai keadaan Perancis, timbul romantisme kepemimpinan Napoleon Bonaparte. Hal ini sampai ke pulau Elba dimana Napoleon dibuang, ia kembali ke Perancis dan kembali menjadi kaisar. Kongres Wina (kongres yang mengatur Eropa pasca kekalahan Napoleon) bubar dan Eropa gempar!! Terbentuklah koalisi VII Inggris, Autria, Prusia, Rusia melawan Perancis. Perancis keluar menyerang di Ligni dan memenagkan pertempuran tersebut, lalu disusul kekalahan dramatis di Waterloo (!815). Napoleon sekali lagi dibuang ke pulau St Helena ditengah lautan Atlantik sebelah barat Afrika Selatan. Kabarnya Napoleon diracun oleh pengawalnya sendiri.
Inilah perang terhebat yang pernah ada sebelum Perang Dunia I dan II. Perang yang menggunakan banyak strategi dan bukan perang frontal yang lazim dipakai saat itu, bahkan seorang jendral Austria yang kalah perang menyatakan bahwa Napoleon tidak tahu cara berperang karena gerakan pasukannya yang berada dimana-mana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar