Mengenai Saya

Foto saya
jika saya menilai diri saya sendiri maka sudut subjektif akan selalu menemani dengan setia maka alangkah lebih baiknya pembaca blog saya yang menilai tentang saya.

Kamis, 18 Agustus 2011

“APA GUNA” Wiji Thukul

“APA GUNA” Wiji Thukul


Apa Guna 
Punya Ilmu Tinggi 
Kalau Hanya.. Untuk Mengibuli 
Apa Guna Banyak Baca Buku 
Kalau Mulut Kau Buka Melulu 

Dimana-mana 
Rakyat dipaksa Menjual Tanah
Tapi..tapi.. tapi..tapi, Dengan harga Murah 

Dikota-kota 
Buruh dipaksa 
Bekerja Keras
Tapi.. tapi..tapi tapi, Dengan Upah Rendah

Apa Guna
Punya Ilmu Tinggi
Kalau Hanya Untuk Membodohi
Apa Guna
Banyak Baca Buku
Kalau mulut Kau buka Melulu

Dimana-mana
Rakyat dipaksa Menjual tanah
Tapi..tapi..tapitapi
Dengan harga murah

Dikota-kota
Buruh dipaksa Bekerja keras
Tapi..tapi..tapitapi..
Dengan upah rendah

Dimana-mana
Moncong Senjata
Berdiri gagah
Kong-kalikong, dengan kaum Cukong

syair tersebut cukup bersahabat dengan kehidupan kita saat orde baru,kita smua secara mayoritas menutup diri dengan keadaan sekitar, dipaksa oleh kekuasaan yang dzalim dan ditindas oleh para "oknum" aparat yang menyalak. Tapi Allah tiada tuli maupun buta, manusia yang menjadi perpustakaan berjalan (meminjam istilah Sukarno) sadar kalau pembusukan sistem politik diIndonesia sudah parah dan pada akhirnya Orde baru pun runtuh dengan simbol pak Harto .namun pada hakikatnya sistem KKN masih ada dan bermetamorfosis dizaman reformasi ini. secara statistik pemerintah pada zaman sekarang mengklaim lebih baik dalam bidang perekonomian namun ingatlah kesejahteraan tidak bisa dihitung secara kuantitas namun secara kualitas, majukan SDM kita dan Insya Allah "Allah akan merubah suatu kaum dengan kemaun kaum itu sendiri berubah" meminjam istilah bapak kapitalis Adam Smith "invisible hand".
syair diatas akan tetap abadi jika ketimpangan sosial terus menjadi hal yang lumrah. maka dimulai dari sekarang kita rubah dunia dimulai dari lingkup yang paling kecil, yakni KAMU YANG MEMBACA TULISAN INI. cukup dengan berbuat baik saja. Inya Allah bermanfaat.

2 komentar:

  1. Liriknya ada yg salah itu,yang bener "apa guna banyak baca buku,kalau mulut kau bungkam melulu" bukan "kau buka melulu"

    BalasHapus
  2. Lirik itu mengajarkan untuk tidak hanya baca buku melulu,tapi juga berani bersuara,tidak hanya bungkam saja melihat penindasan disana sini,sindiran untuk kaum terpelajar yg cuma peduli pada ilmunya

    BalasHapus