Mengenai Saya

Foto saya
jika saya menilai diri saya sendiri maka sudut subjektif akan selalu menemani dengan setia maka alangkah lebih baiknya pembaca blog saya yang menilai tentang saya.

Selasa, 07 Agustus 2012

PEDAGANG KAKI LIMA GARDA DEPAN PEREKONOMIAN NASIONAL



            Ketika sedang melewati ibu kota maupun kota-kota besar, apa yang sering anda dilihat ditepi – tepi jalan??Pedagang kaki lima. Iya, pedagang kaki lima adalah  istilah yang digunakan untuk mendefinisikan pedagang yang berjualan dipinggir jalan. Saya sempat berfikir mengenai ekonomi makro ketika melihat jumlah para pedagang yang massif ini.
            Sejauh ini para pedagang kaki lima dianggap sebagai penyakit masyarakat dan secara kasar disamakan seperti gepeng (gembel dan pengemis) mengapa demikian? Lihat SatPol PP mengejar penjaja kaki lima di pinggir jalan ketika melakukan razia!berapa kalipun mereka merazia akan ada kaderisasi yang baru, razia bukanlah solusi terbaik untuk masalah penyakit masyarakat, dan apalagi mengkategorikan pedagang kaki lima termasuk dalam penyakit sosial.
            Sebenarnya apa yang kurang benar dalam industri ekonomi kita?? Jawabnya simple namun solusinya sulit. Menurut saya jawabannya adalah ketidak berpihakan pemerintah terhadap usaha kecil dan dikarenakan dari pasar liberal dinegara kita. Solusinya dalah dengan berpihak kepada rakyat kita, mengapa saya bilang sulit?? Ketika modal asing menancapkan kukunya di indonesia, artinya akan ada perjanjian yang harus disetujui, dan menurut hukum ekonomi yaitu “mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dan menghindari kerugian sekecil-kecilnya” dan inilah yang dilakukan pihak asing dengan memberikan modal dengan syarat-syarat tertentu yang pastinya merugikan usaha rakyat kecil.
            Padahal jika kita perhatikan betapa survive manusia Indonesia! Walau terkena krisis, mereka tetap mampu beradaptasi dengan situasi yang ada, lihat dimana mereka “disuruh” mengkonversi minyak tanah ke Gas, mereka memakan sagu saat beras sulit ditemukan,  lihat bagaimana mereka bertahan hidup dengan segala keterkurangan dimana-mana.
            Hal inilah yang menginspirasi pedagang kaki lima meng-improve semua hal agar bisa bertahan hidup. Baik dari membayar retribusi kepada pemda maupun kepada preman-preman pasar. Semua dilakukan demi bertahan hidup, jika kita bandingkan dengan para pemodal asing tentu para pedagang kecil ini tidak ada apa-apanya, namun jika jauh bervisi, maka pedagang kecil ini bisa dijadikan aset garda terdepan dalam perekonomian nasional, baik dalam bentuk kuliner maupun garmen. Seperti yang dilakukan pemerintah Cina dengan home industri, mengapa kita tidak tiru?? Namun sekali lagi diperlukan pemerintah yang tegas untuk menentukan sikap.
            Sekali lagi saya berfikir bahwa sebenarnya apakah pemerintah serius meningkatkan perekonomian rakyat?? simbol perekonomian rakyat adalah usaha kecil, negara kita bukan berpaham kapitalis, namun pancasilais dimana dalam sila kelima disebutkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, mari bersama-sama berfikir kritis dalam menentukan sikap terhadap modal asing, saya bukan anti modal asing, namun jika untuk merugikan bangsa kita, tentu kita tolak.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar