Mengenai Saya

Foto saya
jika saya menilai diri saya sendiri maka sudut subjektif akan selalu menemani dengan setia maka alangkah lebih baiknya pembaca blog saya yang menilai tentang saya.

Jumat, 06 Januari 2012

Sertifikasi guru ! antara penaikan mutu dengan stagnasi kualitas


             Hari ini saya sudah masuk dalam rapat instansi pendidikan. Alhamdulilah masih diberi kesempatan mengikuti rapat tentang sertifikasi walaupun saya belum bersertifikat (belum halal dong??)hehehe. Sertifikasi guru ada karena pemerintah meihat terjadi degradasi kuaitas guru, dengan kuantitasguru yang tambah banyak tapi malah membuat kualitas pendidikan nasional menjadi turun merupakan tanda tanya besar. Akhirnya orang-orang pinter di daerah sudirman (baca Mendikbud) membuat sertifikasi sebagai solusi ini. Hal ini untuk meng”up grade” kemampuan sang guru dalam mengajar (4 kemampuan guru, menurut saya yang menjadi poin penting adalah aspek pedagogi). Namun lama kelamaan sertifikasi pun mulai mengalami pergeseran makna, yang tadinya bersifat untuk kebaikan tingkat pendidikan malah saya pikir stagnasi kualitas.
Masalah ini menarik buat kami para kaum muda, dalam indikator penerimaan sertifikat dilihat dari umur! What the maksud??mungkin kami berfikir bahwa orang tua yang sudah mengabdi 20 sampai 40 tahun sebagai guru harus diapresiasi (dengan uang tunjangan) walaupun secara kualitasnya pas-pasan ataupun pada tahun besok beliau akan pensiun, tapi saya anggap kualifikasi dengan umur ini adalah salah satu bentuk diskriminasi, jika mau memberikan label sertifikat berikan saja secara langsung dan tidak perlu dengan proses yang “ngejelimet”, kasian sudah tua, masih memikirkan administrasi secara teoritis (padahal ketika ngajar juga ga perlu RPP).
                Kemudian masalah strata pendidikan, nampaknya S2 memberikan jalan yang lebih mudah bagi para kaum guru yang masih S1 yang ingin mendapatkan label. Hal itu diperjelas ketika hanya diintruksikan membuat “makalah” saja. Setelah membuat makalah/penelitian maka proses berikutnya menjadi lebih gampang karena bisa langsung menerima sertifikat.
                Jika melihat kecenderungan mayoritas (walaupun saya tidak melakukan survey ilmiah) maka dapat saya simpulkan bahwa kebanyakan guru mengincar uang tunjangan sertifikat tersebut (maklum guru lahan korupsinya sedikit) hehehe sah-sah saja kita mendapat kan apa yang kita perjuangkan, Namun kalau semuanya “money oriented” maka semuanya akan semu. Sertifikat yang anda pegang hanyalah sebuah kertas yang agak tebal namun bisa hilang, tapi kualitas anda dalam mengajar tentu tidak bisa hilang (kecuali hilang ingatan)hehehe.
                Mari kita sama-sama menata kehidupan yang lebih baik, walaupun tidak bersertifikat, saya yakin ketulusan anda semua dalam mengajar sudah diberi label oleh Allah dan dilegalisir oleh malaikat yang “saban” hari melototin kebaikan kita. Yakinlah murid kita yang akan mengingat kita, bukan pak menteri yang namanya aja saya gag kenal...akhir kata selamat berjuang guru bersertifikat dan tidak bersertifikat...!!
Guru adalah garda depan PERUBAHAN!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar