Mengenai Saya

Foto saya
jika saya menilai diri saya sendiri maka sudut subjektif akan selalu menemani dengan setia maka alangkah lebih baiknya pembaca blog saya yang menilai tentang saya.

Selasa, 24 Januari 2012

Keyakinan

Oke sudah lama saya tidak menulis di blog ini, sebenarnya saya ingin sekali menulis, tetapi karena media jejaring sosial sangat menarik jadi blog inipun terlupakan, Face book dan Twitter membuat manusia seperti saya seperti mengejar eksistensi, ya sepertinya manusia memang selalu mencari cara untuk mendapat perhatian, sesungguhnya menurut saya itu adalah manusiawi (halah ngeles aja) tapi memang benar kok, coba aja pikir, anak kecil aja kalo nda dapet perhatian akan menghasilkan sosialisasi primer yang tidak sempurna (meminjam bahasa sosiologi) atau bahasa simplenya, karena kurang mendapat perhatian maka anak akan mencari perhatian keluar, seperti susah diatur disekolah maupun berbuat onar dilingkungan ia berada. Tapi BTW ngapain ngomongin eksistensi diri ya??hehe mari kembali ke masalah awal,hari ini saya ingin berbicara tentang keyakinan. YAKIN..sebuah kata yang penuh mistik dan misteri, Yakin adalah modal awal kita dalam melakukan sesuatu, kalau tidak yakin maka Insya Allah ga akan sukses, mau contoh??ga usah susah-susah, kalo nyebrang jalan ga yakin pasti ketabrak motor atau mobil :P hehe Yakin adalah sebuah rasa yang muncul karena kpercayaan diri, orang yang mempunyai modal “yakin” akan menjalankan sesuatu hal dengan keyakinan. Dalam agama yang saya anut, ada enam keyakinan, dan semuanya itu saling berkorelasi (berhubungan) sementara itu yakin menurut anda belum tentu sama menurut saya. Pada tahun 1939 – 1965 ada Perang Dunia II dan Perang Dingin, semua tentang keyakinan, Ideologi saling bertempur dalam bidang intelektualitas, Komunisme, Sosialisme, Kapitalisme dan Fundamental, semua saling bertarung, semua yakin ideologi mereka yang menang, yakin mereka yang akan menguasai dunia, yakin akan sebuah keadaan. Tapi disinilah sejarah mencatat, yakin akan berakhir dengan fakta dilapangan...sebuah keyakinan jika tidak ditopang oleh mental yang kuat akan menjadi blunder, contohnya; ada orang yang yakin dengan bermain saham, hasilnya ternyata harga sahamnya jatuh al hasil ia miskin dan gila... inilah peran sebuah mental yang diasah pada iman, orang yang jatuh jika ia beriman pasti akan bangkit lagi, tak perduli berapakali ia terjatuh. Peliharalah keyakinan anda dengan melibatkan Alloh swt, karena yakinlah Alloh beserta orang yang sabar ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar