Mengenai Saya

Foto saya
jika saya menilai diri saya sendiri maka sudut subjektif akan selalu menemani dengan setia maka alangkah lebih baiknya pembaca blog saya yang menilai tentang saya.

Sabtu, 31 Maret 2012

Sinetron Paripurna kenaikan BBM



om marzuki lagi pimpin sidang neah...
            Saya terkesima dengan sidang paripurna tanggal 30-31 Maret 2012. Para anggota yang terhormat sedang mencoba mencari jalan keluar atas kenaikan harga minyak dunia. semua partai seolah merepresentasikan “keinginan rakyat indonesia yang ingin kenaikan BBM bersubsidi” namun ada pula yang tidak ingin naik dan saya menghargai itu walaupun saya tidak tahu adakah lobi politik dibelakang tersebut?!?! Suasana sidang sangat panas dan ulet, semua orang merasa ingin didengar, hal ini tidak pelak membuat ketua sidang (om Marzuki ali) naik pitam, dan meminta anggota sidang menghargai tata tertib serta menghargai “manusia” yang sedang berbicara. Saya merasa bingung, para anggota yang terhormat `kan kaum intelektual, minimal menjadi anggota DPR itu adalah sarjana strata satu atau S1 tapi kenapa kelakuannya lebih mirip anak kelas satu SD atau pun dibawahnya (karena saya guru kelas dua SD, maka saya berani membandingkan seperti demikian). Semua merasa narsis dan over confidence dengan berkata “biarkan rakyat melihat”, emang dari dulu rakyat ngga ngeliat ya om dan tante?? Rakyat Indonesia memang masih minim pengalaman demokrasi dan parahnya kaum elit mempertontonkan sebuah drama maupun sinetron didepan televisi, mengapa sinetron?? Semua rakyat Indonesia juga sudah paham dengan track record anggota DPR, disana adalah lingkaran setan, ini adalah asumsi umum yang berkembang di masyarakat indonesia. Jadi walaupun mereka terlihat “berantem” namun saya yakin mereka minum kopi bersama dikomisi masing-masing dan sudah takdir di politik, tidak ada teman yang sejati jadi, jangan kaget sewaktu sidang kemarin ada partai koalisi yang keluar dari mainstream SETGAB yakni PKS. Sangat “sesuatu” ketika PKS melakukan banting stir menolak kebijakan kenaikan BBM. Keudian ada pula aksi walk out dari partai PDI Perjuangan dan Hanura, walah lucu banget gara-gara aspirasi tak didengar malah lari dari pertempuran?!?! Di layar televisi kita bisa melihat aksi represif para petugas berwarna biru menendang para mahasiswa yang menolak kenaikan BBM bersubsidi, mereka dengan sukarela mendorong dan memukul para mahasiswa didalam balkon. Inilah tontonan smack down ala petugas keamanan DPR yang saya pikir juga menggambarkan kinerja para aparat di Indonesia, tapi semoga pikiran saya salah.
suara rakyat suara Tuhan..
            Lalu apa apa hasil dari sidang paripurna tersebut?? Alhamdulilah harga BBM bersubsidi “ditunda” kenaikannya sampai enam bulan, namun jika dalam jangka waktu enam bulan tersebut harga minyak dunia naik 15% dari budget APBN maka pemerintah diperbolehkan menaikkan harga BBM bersubsidi (baca: mencabut subsidi). Padahal sekarang saja harga minyak dunia sudah sesuai indikator dan tinggal menunggu waktu saja untuk naik, bisa hari ini, besok atau lusa. Itulah hasil sinetron di senayan tanggal 31/3/2012 yang seyogyanya merupakan hasil yang sudah saya prediksi bahwa BBM pasti harganya akan naik. Kenapa?? Karena Undang-Undang yang dibuat oleh DPR adalah menguntungkan pihak kapitalis, apakah anda tidak “ngeh” kenapa Pertamina yang paling banyak produknya dikonsumsi orang Indonesia tapi selalu rugi terus? Atau tidak melihat perusahan minyak yang berasal dari asing mulai menjamur di Indonesia dan sadarkah anda Undang-Undang dibuat atas pesanan asing?!?! Jadi buat apa ada sidang semalam suntuk di Senayan kalo hasilnya sudah kita ketahui??
            Akhir kata, terima kasih wakil rakyat Indonesia!! karena KALIAN semakin mendekatkan kami dengan REVOLUSI!!

Kamis, 29 Maret 2012

Gejolak BBM bersubsidi

BBM naik, Negara Kaya Rakyat Sengsara!!

Saya melihat kenyataan pahit di negeri ini, dimana nantinya pada tanggal 1 April 2012 akan dinaikkan atau lebih tepatnya BBM bersubsidi akan kehilangan subsidinya. Melihat iklim ekonomi yang sudah stabil dan tingkat konsumerisme manusia indonesia (terutama kota-kota besar) maka bisa disimpulkan memang permintaan akan BBM benar-benar menjadi hal yang penting. Pengguna sepeda motor yang menjamur (termasuk saya) adalah konsumen yang merasa dirugikan. Mengapa?? Pemerintah mengklaim dengan dicabutnya subsidi BBM maka pemerintah dapat menghemat dan menghapus defisit (atau lebih tepatnya mengurai defisit serta menjaga APBN agar tetap sehat). Pengguna sepeda motor yang kebanyakan adalah golongan menengah lapisan bawah akan mulai mengalami gejolak, hal yang paling utama adalah “dengan dicabutnya BBM bersubsidi maka harga-harga barang akan naik secara signifikan” mengapa sepeda motor yang saya fokuskan?? Pertama karena saya merasa jumlah sepeda motor di Indonesia cukup banyak (republik sepeda motor)dan kedua karena banyaknya jumlah tersebut maka saya simpulkan bahwa golongan kalangan lapis tengah memang memrepresentrasikan rakyat Indonesia.
Alasan irasionil yang saya tidak bisa terima dengan akal sehat adalah, pertama Pertamina melakukan monopoli tapi kenapa rugi mulu??, apakah SDM nya atau sistemnya yang salah? kedua kenapa harga minyak ditentukan oleh New York (menurut pak Kwik) padahal itu adalah berasal dari Indonesia, kenapa ga dijual murah DI Indonesia dan mahal di luar?? Ketiga, menurut hitung-hitugan bahwa migas kita surplus, lha??surplus kok harganya dinaikkin??wuaneh tho?? Keempat, mengapa keluar dari Opec tapi tidak memberikan dampak yang signifikan bagi kita?? Harga minyak naik (BBM pasti NAIK) namun kebalikannya jika Harga minyak turun maka harga minyak STABIL?? Ketika sedang stabil berarti Pertamina banyak untungnya doong?? (eeaaaa) lalu karena akan menimbulkan beban yang tinggi kepada masyarakat miskin maka pemerintah dengan “bijak” memberikan bantuan langsung tunai, dengan seratus sampai seratus lima puluh ribu perbulan. Aneh ga tuh??walah kan kehidupan makin berat dan dengan 150 ribu sebulan makan apaan?? Ditambah itu per keluarga?!?! Apa lagi jumlah akan dikelurga miskin rata-rata banyak (maklum ngga maenan kalo udah malem) hehehe
Terus bagaimana???solusinya bagaimana?? Ya menurut saya jangan dinaikkan sekarang dan kalau bisa untuk selamanya (kalau bisa lhoo) memang kebutuhan akan minyak begitu besar dan melihat situasi global maka lebih baik perusahan lokal indonesia memproduksi kendaraan non migas maupun memanfaatkan energi tata surya, tapi modal nya dari mana?? Ya bantuan pemerintah sangat diharapkan, sudah saatnya pemerintah peduli pada rakyatnya, bukan kebalikannya “Rakyat selalu peduli dengan pemerintahnya”.
Pemerintah harusnya peka dengan keadaan, dengan meningkatnya pengguna sepeda motor berarti ada sesuatu yang salah dengan angkutan umum di Indonesia. Jika transportasi publik bisa dibuat nyaman dan murah serta aman maka pasti pengguna sepeda motor akan berkurang dan penggunaan BBM bisa ditekan, ini baru satu faktor saja dan masih banyak faktor yang bisa membuat BBM tidak terlalu menjadi barang komuditi utama penduduk Indonesia. Jika seperti ini terus jangan kaget kalau kenaikkan barang akan menimbulkan REVOLUSI di Indonesia.